Rabu, 27 Maret 2024

Sanggar Bunge Rosi Menyampaikan Terima Kasih Kepada

 Ucapan Terima kasih kepada Yth. 

  1. Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia. 
  2. Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar
  3. Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Tanimbar
  4. Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Kepulauan Tanimbar
  5. Tokoh Adat Olilit Barat
  6. Tokoh Agama
  7. Para Ketua Rukun Paroki Hati Kudus Yesus Olilit barat
  8. Ketua Dewan Pastoral Paroki Hati Kudus Yesus Olilit Barat
  9. Masyarakat Kepulauan Tanimbar. 
  10. Sanggar - Sanggar yang mendukung acara 
  11. RD. Ponsio Ongirwalu.
  12. Kepala Desa Olilit Raya
  13. Para Ketua RT/RW Olilit Barat
  14. Babinkantibmas Olilit Barat
  15. Babinsa Desa Olilit Raya

      FESTIVAL SENI BUDAYA DAN KEAGAMAAN
      "Ompak Lanit Saryamrene”

     Tema                     : Kebudayaan Untuk Merawat Bumi
     Sub Tema              : Merawat Bumi Melalui Iman Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa
     Tempat                  : Pelataran Pastoran Paroki Hati Kudus Yesus Olilit Barat
     Tanggal Kegiatan : 10 Oktober 2023

     Sumber Anggaran : 
  1.   1. Swadaya masyarakat sebesar Rp. 26.000.000 
  2.       Bantuan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Dan Teknologi Republik Indonesia Sebesar Rp. 98.275.000

            Kegiatan:    
  •       Ceramah Oleh Tokoh Agama Dan Pemerintah
  •       Tarian Penghormatan
  •        Musik Dan Syair Tradisional/Foruk
  •        Kegiatan Tarian Kreasi Tanimbar
  •        Nyanyian Kidung-Kidung Suci Dan Tutur Keagamaan
  •        Penanaman Pohon
















      Kegiatan ini berjalan dengan baik dan sukses. Kami do’akan untuk Bapak/ Ibu Donatur yang Dermawan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rezeki yang berlimpah, memberi kesehatan yang baik, dilancarkan apa yang menjadi cita-cita Bapak/Ibu, Keluarga yang harmonis sampai kekal... Amin.



Minggu, 07 Mei 2023

Sabtu, 03 Desember 2022

JATI DIRI MASYARAKAT ADAT TANIMBAR

JATI DIRI MASYARAKAT ADAT TANIMBAR

(Budaya Leluhur)

 

Tanimbar merupakan nama sebuah dari gugusan kepulauan yang dari pulau Yamdena, Larat, Fordata, Selaru, Seira dan pulau-pulau lainnya. Gugusan kepulauan ini yang disebut sebagai Kepulauan Tanimbar, tepat berada di Propinsi Maluku.

1.      Budaya (Masyarakat Adat)

 


“Budaya leluhur merupakan jati diri bagi masyarakat adat tanimbar dan untuk melestarikannya tidaklah sulit, hal itu tergantung kepada masyarakat adat itu sendiri dan sejauh ini mereka (masyarakat adat) sudah menjaga dan memelihara budaya leluhur”, khususnya Budaya Tanimbar

Keragaman budaya yang dapat kita ketahui di Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada umumnya sudah ratusan tahun usianya. Generasi muda masa depan masih bisa mengikuti perkembangan budaya. Sebagaimanapun hebatnya suatu suku kalau tidak terorganisir dengan baik, maka akan sulit untuk melestarikan suatu budaya. Seperti halnya dengan kegiatan ritual perkawinan, upacara-upacara keagamaan atau kematian, seni pertunjukan, keterampilan membuat barang-barang kerajinan dan lain-lain., sudah menjadi adat dan tradisi yang dilakukan setiap tahunnya, dan itu merupakan bentuk ungkapan syukur masyarakat adat tanimbar kepada sang penciptanya.

Untuk melestarikan budaya ini, merupakan tanggung jawab bersama terutama para generasi muda agar terus mempertahankan keberagaman budaya sekaligus ajang promosi, sehingga budaya tanimbar yang dimiliki dapat dikenal oleh dunia luar. Untuk menjaga kelestarian budaya tidak bisa dilakukan satu pihak, tetapi semua pihak harus terlibat, termasuk pemerintah daerah setempat. Yang mana baik suku maupun pemerintah harus berkesinambungan untuk membangun dan menjaga budaya leluhur.

2.      Nilai Budaya dan Agama

Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang berbentuk nilai yang telah tertanam dan disepakati oleh masyarakat berupa kebiasaan sebagai bentuk perilaku dan tanggapan terhadap sesuatu keadaan sesudah atau sebelum terjadi. Dalam hal ini terdapat delapan aspek nilai, yakni nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai kehidupan, nilai spiritual, nilai ritual, nilai moral, nilai sosial, dan nilai intelektual. 

Tanimbar dengan keragaman budayanya memiliki ciri khas yang membentuk jati diri Tanimbar. Tidak hanya budaya yang berkaitan dengan seni dan keindahan, tetapi juga perilaku yang mencerminkan karakter masyarakat tanimbar

Identitas tanimbar tercermin dalam segala aspek perilaku masyarakat tanimbar sendiri. Diantaranya budaya gotong royong di tengah perbedaan masyarakat dan keramahtamahan di tengah keramaian. Hal ini menjadi ciri khas orang tanimbar.yang diturunkan dari generasi ke generasi.

  3.      Budaya Ramah Tamah Masyarakat Tanimbar

Budaya ramah tama masyarakat tanimbar sudah dari dulu ditanamkan oleh orang tua. Ciri khas ini perlu disadari oleh seluruh masyarakat tanimbar, mengingat leluhur telah mengajarkan nilai ramah, sopan, dan santun dalam diri masyarakat tanimbar. Nilai baik ini harus dilestarikan dan terus dipertahankan untuk meningkatkan kwalitas hidup masyarakat tanimbar.

Satu nilai luhur yang telah berada di dalam kehidupan masyarakat Tanimbar adalah Duan dan Lolat, budaya sasi (larangan mengambil produk dari alam untuk jangka waktu yang telah ditetapkan), budaya dalam seni (tarian dan lagu-lagu daerah), serta petuah-petuah dari leluhur dalam istilah Tforuk


Jumat, 02 Desember 2022

Poster Publikasi Kegiatan Sanggar Bunge Rosi

 


Sertifikat Penghargaan

 












Laporan Kegiatan Sanggar Bunge Rosi






BAB I

PENDAHULUAN

 

 

A.     Latar Belakang

Kesenian merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Kreativitas yang meliputi dirinya adalah suatu hal yang harus terus kita kembangkan, salah satunya adalah kegiatan Pentas Seni Musik dan Seni Tari Tradisional.

Sanggar Bunge Rosi akan mengadakan kegiatan Festival Seni Musik Dan Seni Tari yang akan menampilkan ragam penampilan dari setiap sanggar. Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk apresiasi terhadap seni musik dan seni tari tradisional Tanimbar.

Selain itu, acara ini juga menampilkan aspek tradisional dan modern dari tiap-tiap penampil. Dengan demikian budaya barat yang mendapat respon positif dari kalangan remaja tanpa adanya filter dan penyeimbang dari budaya lokal mengakibatkan para remaja, pemuda dan sebagian besar masyarakat mengalami kerancuan dalam memahami dan membedakan antara budaya asli milik Tanimbar dengan budaya asing.

Melihat kondisi dan fakta di atas pantas kiranya kita memberikan perhatian lebih terhadap permasalahan tersebut dan inilah yang menjadi latar belakang kami untuk menyelenggarakan kegiatan Pentas Seni Musik dan Seni Tari Budaya Tanimbar.

 

B.      Tujuan

1.   Untuk Menjalin Silaturahmi Antar Beragama Khususnya Masyarakat Desa Olilit Raya dan umumnya masyarakat Tanimbar.

2.  Menumbuhkan minat terhadap Seni dan Budaya Asli Tanimbar dan Untuk membangun kebersamaan dan membangun kreativitas para pemuda.

3.      Untuk melestarikan dan menumbuhkan minat terhadap seni dan budaya asli tanimbar.

 

C.      Manfaat

Semakin majunya teknologi dan memasuki era globalisasi, manfaat diadakan acara festival Seni Musik Dan Seni Tari budaya  Tanimbar adalah untuk memperkaya pengetahuan masyarakat tentang seni  budaya  Tradisionsl modern, serta mengembangkan seni budaya lokal untuk dipromosikan.

 

D.     Dampak

Dampak positif dari globalisasi budaya ditunjukkan dalam beberapa hal berikut.

1.   Menambah kekayaan budaya Tanimbar dalam bidang seni music dan seni tari. Proses akulturasi yang dialami oleh masyarakat turut menambah kekayaan budaya Tanimbar dalam bidang seni music dan seni tari.

2.       Memicu Kreativitas Seniman Lokal.

3.       Mendorong keterlibatan kaum muda dalam seni musik dan seni tari Tanimbar.

4.   Di bidang ekonomi, prinsip pemasaran turut menopang perkembangan dan kebutuhan ekonomi dalam lingkungan sanggar seni music dan seni tari. 





BAB II

PERSIAPAN

 

A.     Kegiatan yang Dilakukan

Kegiatan yang dilakukan oleh Sanggar Bunge Rosi dengan Tema: Festival Tarian Tanimbar Seni Musik Dan Tari yang akan melakukan suatu bentuk kegiatan melestarikan budaya Tanimbar, dengan menggunakan pakaian – pakaian adat, Alat Musik Tradisional, serta menampilkan suatu pentas karya putra-putri Tanimbar

Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah :

1.       Seni Musik

1)      Musik Tradisional

2)      Kolaborasi music tradisional dan modern

2.       Seni Tari

1)      Tari Tnabar Ilaa

2)      Tari Angkosi

3)      Tari Dodobol

4)      Tari Lilike

5)      Tari Tnabar Vanewa

 

B.      Tim Produksi/Tim Pelaksana

 

No

Nama

Jabatan Dalam Panitia

I

Ketua Sanggar Seni Tari Bunge Rosi

: Pelindung

II

Ketua Rukun St. Agustinus

: Pengarah

III

Antonius Rahankey

: Penasehat

 

IV

Panitia Pelaksana

 

 

1

Timotheus Futwembun, S.Sos

: Ketua

 

2

Gabriel Ongirwalu

: Wakil Ketua

 

3

Jhon M Sery

: Sekretaris

 

4

Edelina Somar

: Bendahara

 

V

Seksi Acara & Kesenian

 

 

1

Fiki Malindir

: Ketua

 

2

Leonila Watkaat

: Anggota

 

3

Oya Londar

: Anggota

 

4

Tiamsyah Purba

: Anggota

 

5

Adrianus Gosain

: Anggota

 

VI

Seksi Dokumentasi

 

 

1

Baltasar Buarlely

: Ketua

 

2

Beni Somarwain

: Anggota

 

 

 

 

VII

 

Seksi Perlengkapan

 

 

1

Lukas Fenyapwain

: Ketua

 

2

Kace Uwuratu

: Anggota

 

3

Panus Saikmat

: Anggota

 

4

Hery Bwarlely

: Anggota

 

5

Felix Batbual

: Anggota

 

 

 

 

VIII

 

Seksi Konsumsi

 

 

1

Dian Pangumpia

: Ketua

 

2

Rita Futwembun

: Anggota

 

3

Ipria Balak

: Anggota

 

4

Heny Ajuna Reiwuty

: Anggota

 

5

Rina Silitubun

: Anggota

 

6

Yosefa Malirmasele

: Anggota

 

7

Jois Najoan

: Anggota

 

 

 

 

IX

 

Seksi Keamanan

 

 

1

Dani Fanumby

: Ketua

 

2

Hendra Londar

: Anggota

 

3

LC Olilit Barat

: Anggota



C. Jadwal Kegiatan

Festival Budaya Tanimbar Seni Musik Dan Seni Tari ini akan kami laksanakan pada:

Hari                       : Jumat

Tanggal                 : 28 Oktober 2022



BAB III

PELAKSANAAN

 

 

A.     Tempat Dan Waktu Pelaksanaan

Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan adalah:

 

Tempat                        : Gedung Natar Kaumpu Saumlaki

Waktu                          : 19.30 – 23.00 Wit

 

B.      Pelaksanaan Kegiatan

Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah :

 

1.       PEMBUKAAN OLEH                                                          : MC

2.       LAGU INDONESIA RAYA

3.       DOA ADAT (TFORUK) OLEH                                           : TUA –TUA ADAT

4.       TARI CEREMONI PEMBUKA OLEH                               : SANGGAR TITI SONGA

5.       LAPORAN KEGIATAN OLEH                                          : KETUA PANITIA

6.       SAMBUTAN & MEMBUKA DENGAN RESMI OLEH  : PENJABAT BUPATI KKT

7.       TARI TNABAR ILAA DAN VANEWA OLEH                : SANGGAR LAURAN KOTE

8.       TARI DODOBOL DAN LILIKE OLEH                           : SANGGAR TITI SONGA

9.       TARI ANGKOSI OLEH                                                    : SANGGAR LAMPYORMELAR

10.   SANTAP KASIH BERSAMA

11.   TARI KREASI OLEH                                                        : SANGGAR OMK HKY OLBA

12.   DOA PENUTUP OLEH                                                     : RD. MATHEUS BWARIAT

13.   LAGU AMARLOLIN

14.   FOTO BERSAMA

 

C.      Kendala

Kendala yang dialami selama kegiatan adalah:

1.       Belum adanya ruang pertunjukan yang representative selain gedung Natar Kaumpu sebagai tempat melaksanakan kegiatan

2.       Waktu pelaksanaan kegiatan terlalu singkat

  3.       Sulitnya mencari sponsorship untuk menjalin kerjasama mendanai secara penuh maupun               sebagian kegiatan festival seni music dan tari 


 

                                                                   BAB V

PENUTUP

 

A.     Kesimpulan

 

Kesenian merupakan salah satu aset daerah yang harus dimanfaatkan dan dikembangakan secara optimal sebagai pendukung kegiatan pariwisata daerah. Berikut hasil kesimpulan mengenai strategi pelestarian dan pengembangan kesenian Tari   sebagai daya tarik wisata budaya di Kabupaten Kepulauan Tanimbar adalah:

 

-          Tari Tnabar Ilaa,

-          Tarian Dodobol,

-          Tarian Angkosi,

-          Tarian Lilike, Dan

-          Tarian Vanewa

Kelima Tarian di atas memiliki potensi untuk dijadikan sebagai daya tarik wisata budaya di Kabupaten Kepulauan Tanimbar  yang dapat dilihat dari tiga unsur yaitu

1.       Keindahan,

2.       Keunikan dan

3.       Keanekaragaman.

Keunikan berada pada bentuk penyajian, penggunaan Pakaian Adat serta adanya gerakan yang khas yang tidak dimiliki oleh tarian lain. Keindahan dapat dilihat dari kekompakan gerak, kombinasi bunyi alat musik serta aksesoris yang digunakan. Keanekaragaman terlihat dari jenis ragam gerak, pola lantai, jenis tembang dan alat musik yang digunakan sebagai pengiring.



Lampiran : Foto Kegiatan









 LAPORAN KETUA PANITIA

ACARA PENTAS FESTIVAL SENI DAN BUDAYA TANIMBAR

SANGGAR SENI BUNGE ROSI TAHUN 2022

 

Assalamualaikum Wr. Wb

Salam sejahtera bagi kita semua

Syalom

Om Swastyastu

Namo Buddhaya

 

Yang terhormat

1.      Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Dan Teknologi

2.      Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar.

Yang saya hormati

1.      Kepala Desa Olilit Raya

2.      Kepala Pertamina Saumlaki

3.      Para Pastor Projo Keuskupan Amboina

4.      Ketua Dewan Pastoral Paroki Hati Kudus Yesus Olilit Barat

5.      18 Ketua Rukun Paroki Hati Kudus Yesus Olilit Barat

6.      Dan segenap tamu undangan yang berbahagia.

 

Hadirin yang kami banggakan

Selanjutnya perkenankan kami melaporkan beberapa hal dalam kegiatan ini.

Dasar Hukum 

1.      Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa "Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya".

2.      Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor : KM. 43/PW.501/MKP/2003 Tentang Kewenangan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian;

3.      Peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor 42 Tahun 2009 dan Nomor 40 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelestarian Kebudayaan

4.      Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5168);

 

Tujuan Pelaksanaan

1. Agar Masyarakat Desa Olilit Raya dan umumnya masyarakat tanimbar menumbuhkan minat terhadap Seni dan Budaya Asli Tanimbar

2.   Membangun kebersamaan serta membangun kreativitas para pemuda dibidang seni dan Budaya Tanimbar.

3.  Menambah kekayaan budaya Tanimbar dalam bidang seni music dan seni tari. 

Peserta

 Peserta kegiatan ini berjumlah 

A. Peserta Sanggar 140 Orang

1.      Sanggar Titisonga 30 Orang

2.  Sanggar Olilit Putra Putri Junior 30 Orang

2.      Sanggar Lauran Kote 20 Orang

3.      Sanggar Lampyormelar 30 Orang

4.      Sanggar OMK HKY Olilit Barat 30 Orang

B. Tamu Undangan 250 Orang

Tempat dan waktu

Kegiatan ini dilaksanakan pada

Hari/tanggal                           : Jumat, 28 Oktober 2022

Tempat                                   : Gedung Natar Kaumpu Saumlaki

  

Pembiayaan

 Pembiayaan Kegiatan ini berasal dari

1.      Swadaya masyarakat sebesar    : Rp. 10. 500.000.-

2.      Bantuan Pemerintah Fasilitasi Stimulan Kegiatan Ekspresi Budaya Tahun 2022

Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Dan Teknologi     : Rp 49. 650.000.-

Jumlah Keseluruhan Anggaran sebesar   : Rp. 60. 150.000.-

Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan Pentas Festival Seni Dan Budaya Tanimbar, kami sampaikandan selanjutnya kami mohon kesediaan Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar untuk berkenaan memberikan sambutan dan arahan sekaligus membuka secara resmi Pentas Festival Tarian Tanimbar.

 Sekian dan terima kasih.

 

     Ketua Panitia Pelaksana

 

 

Sanggar Bunge Rosi Menyampaikan Terima Kasih Kepada

 Ucapan Terima kasih kepada Yth.  Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia.  ...